Apa itu disfungsi ereksi?
Disfungsi ereksi (juga biasa disebut impotensi), adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang kaku, cocok untuk hubungan seksual yang memuaskan. Jika masalah ini bertahan selama lebih dari enam bulan, dokter berasumsi bahwa Anda memiliki kondisi medis.
Dalam hal ini, Anda harus menemui dokter keluarga atau ahli urologi. Masalah ereksi berulang bisa menjadi tanda penyakit serius atau masalah psikologis. atau masalah psikologis.
Biasanya pria tidak suka membicarakan hal ini. Berkat teknologi sekarang semuanya jauh lebih mudah, Anda dapat melakukan pembelian hanya dengan satu klik. Jika Anda ingin membeli Potencialex tanpa harus menunjukkan wajah Anda di apotek, Anda dapat membelinya dari situs ini: Potencialex Original.
Penyebabnya bervariasi
Berbagai macam proses dalam tubuh terlibat dalam ereksi: Melalui interaksi otak, sumsum tulang belakang, saraf, hormon dan pembuluh darah, arteri melebar dan darah dipompa ke dalam korpus kavernosum. Agar darah tetap berada di korpus kavernosum dan penis ereksi, aliran darah keluar melalui pembuluh darah diblokir. Ini adalah proses yang kompleks, yang dapat menyebabkan disfungsi di banyak titik yang berbeda. dapat terjadi di banyak titik yang berbeda.
Penyebab lainnya:
- Komplikasi dari prosedur pembedahan di daerah genital, panggul atau perut.
- Penyakit pada area genital, termasuk, misalnya, radang dan tumor prostat atau testis, malformasi atau penyempitan kulup.
- Gangguan organ dan metabolisme, seperti hipotiroidisme, penyakit hati, diabetes atau penyakit ginjal.
- Penyakit sistem kardiovaskular, misalnya tekanan darah tinggi, arteriosklerosis, serangan jantung, penyakit jantung koroner, malformasi pembuluh darah di daerah genital.
Apa yang dapat Anda lakukan sendiri untuk disfungsi ereksi:
Gaya hidup sehat dan aktif serta diskusi yang jujur dengan pasangan Anda terkadang dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi.
Tetapi jika Anda menginginkan solusi yang bekerja secara instan, Anda harus mencoba Potencialex: Potencialex Beli.